Domperidone adalah obat yang sering digunakan untuk membantu meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui. Obat ini bekerja dengan meningkatkan kadar prolaktin, hormon yang bertanggung jawab atas produksi susu. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana domperidone dapat membantu dalam pelancaran ASI, efek sampingnya, dan petunjuk penggunaannya.
Bagaimana Domperidone Bekerja
Domperidone bekerja dengan cara menghambat reseptor dopamin di otak. Dengan mengurangi efek dopamin, domperidone merangsang hipofisis untuk memproduksi lebih banyak prolaktin. Prolaktin adalah hormon kunci yang diperlukan untuk produksi susu ibu. Dengan meningkatnya kadar prolaktin, produksi ASI juga akan meningkat.
Efek Samping Domperidone
Meskipun efektif dalam meningkatkan produksi ASI, domperidone dapat menyebabkan beberapa efek samping. Beberapa efek samping umum termasuk mual, sakit kepala, dan gangguan pencernaan. Penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi bisa meningkatkan risiko efek samping serius seperti gangguan jantung. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan obat ini di bawah pengawasan dokter.
Petunjuk Penggunaan Domperidone
Domperidone umumnya diberikan dalam bentuk tablet dan dosisnya harus disesuaikan dengan kebutuhan individu. Biasanya, dosis awal adalah 10 mg tiga kali sehari sebelum makan. Untuk hasil terbaik, obat ini harus dikombinasikan dengan metode lain untuk meningkatkan produksi ASI, seperti teknik menyusui yang baik dan pemompaan ASI secara teratur.
Kesimpulannya, domperidone dapat menjadi alat yang berguna dalam membantu ibu menyusui meningkatkan produksi ASI. Namun, penting untuk memahami efek samping dan mengikuti petunjuk penggunaan untuk memastikan keamanan dan efektivitas. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai pengobatan dengan domperidone untuk memastikan bahwa itu adalah pilihan yang tepat untuk kebutuhan Anda.